Senin, 22 Desember 2008

Wanita Paling Bahagia

Wahai yang paling bahagia
Karena agama dan pekerti,
meski tanpa gemerlap mutiara,kalung dan permata
tasbih adalah kabar gembira yang selalu didendangkan
bagaikan air hujan,fajar,sinar matahari & mendung
dalam sujud,doa & rasa berada dalam pengawasan
dalam pikiran diantara cahaya indah buku catatan
dalam kerlap-kerlip sinar gua yang memberi lindungan utusan
Tuhanmu untuk bangsa Romawi dan Arab
Kau adalah orang paling berbahagia diseluruh alam karena
Kebersihan nurani dan kedekatan dengan -Nya.

Wanita Muslim

Kecantikan dari wajah bukanlah ukuran kebahagiaan,
Hal itu ibarat topeng yang bentuknya tidak tetap.
Harta kekayaan tidak menunjukan bahwa seseorang merasa bahagia.
Ia ibarat air hujan yang akan kering setelah datangnya sinar matahari.
Juga kekuatan bukanlah jaminan hidupmu akan bahagia.
Ia ibarat sebuah pertandingan,ada saatnya dirimu menang,tapi ada juga saat dirimu kalah.
Namun yang menjadi bahagia adalah orang yang melihat kepada hati.
Kecantikan hati adalah akar kebahagiaan.
Kekayaan hati adalah awal kebijaksanaan. Dan kekuatan hati adalah sumber ketenangan jiwa.

Selasa, 16 Desember 2008

Mbah Marijan

Mbah Maridjan dilahirkan dari keluarga petani yang sangat sederhana pada sebuah dusun dilereng selatan Gunung Merapi pada bulan Rejeb Th 1928, 80Thn sudah kehidupan mbah marijan akrab dengan aktivitas gunung merapi yang beberapa kali mengeluarkan awan panas dan telah menelan korban jiwa akibat aktivitasnya, namun demikian hal tersebut tidak menjadikan ancaman bagi kehidupan keluarga mbah marijan dan masyarakat sekitar gunung merapi pada umumnya.
Menurut cerita mbah marijan,pada tahun 1935 sebagai juru kunci gunung merapi dijabat oleh Kyai Wono Karyo sampai dengan th 1945 namun demikian pada saat itu tdk ada kekancingan dari Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Ngayojakarta Hadiningrat.setelah Kyai Wonokaryo mengundurkan diri,tgs tersebut diserahkan kpd ayah mbah marijan pd th 1950.
Diusia masih muda, mbah maridjan sudah ikut membantu pekerjaan ayahnya sbg juru kunci dg tgs membersihan jalan & tempat yg akan dipakai untuk upacara labyhan, tdk disebutkan kapan ayah mbah marijan meninggal dunia atau mengundurkan diri sebagai juru kunci gunung merapi, namun tgs tsb terus dijalankan dg rasa ikhlas & tanpa pamrih.